Ini dia 5 jenis reksadana yang perlu diketahui sebelum Anda memulainya!
Biasanya reksadana jenis ini ditempatkan pada deposito, obligasi, dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Namun masa jatuh temponya kurang dari satu tahun. Nilai keuntungan yang didapatkan hanya sedikit di atas deposito. Namun reksadana jenis ini memiliki tingkat risiko yang lebih aman daripada reksadana lainnya.
2. Reksadana Pendapatan Tetap
Untuk reksadana tipe ini, biasanya minimal 80% dananya dialokasikan ke obligasi. Dan return-nya bisa mencapai 10%. Dapat dikatakan reksadana ini memiliki keuntungan yang lebih tinggi daripada reksadana pasar uang.
Photo by Markus Winkler on Unsplash
3. Reksadana Terproteksi
Umumnya reksadana terproteksi menempatkan sebagian dananya pada instrumen obligasi yang dapat memberikan perlindungan atas nilai investasi pada saat masa jatuh temponya tiba. Memiliki perlindungan hingga 100% pada nilai pokok investasi apabila dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.
4. Reksadana Campuran
Sesuai dengan namanya, reksadana campuran, maka pengalokasian dananya disebarkan ke berbagai instrumen keuangan seperti deposito, obligasi, maupun saham. Reksadana jenis ini memiliki risiko yang lebih tinggi dikarenakan terdapat investasi saham di dalamnya. Namun sebaliknya, memiliki hasil return lebih tinggi dibandingkan dengan reksadana pendapatan tetap.
Reksadana saham adalah reksadana yang paling berisiko tinggi. Karena nilai penempatan dana minimalnya sebesar 80% dialokasikan ke saham. Tetapi Anda juga memiliki potensi untuk mendapatkan keuntungan terbesar dibandingkan dengan reksadana lain. Bagaimana? Apakah Anda sudah tahu mau pilih reksadana yang mana?