Bisnis jastip atau jasa titip kini kian populer. Sebab, tren berbelanja dan e-commerce yang kian berkembang mendorong pertumbuhan berbelanja online. Dengan hadirnya jastip, Anda tidak lagi perlu mengunjungi toko untuk membeli barang yang diinginkan, terutama barang-barang yang hanya ada di luar negeri. Jastip tidak melulu menawarkan barang yang ada di luar negeri, banyak pula yang menawarkan layanan jastip untuk membeli barang yang ada di Indonesia termasuk bazar. Jika Anda tertarik mencoba, berikut tips sederhana melakoni bisnis jastip.

1. Jenis Barang

Jastip merupakan peluang usaha yang memanfaatkan ponsel dan jejaring sosial untuk menghubungkan Anda dengan konsumen yang ingin titip membeli barang. Ada banyak barang yang bisa dijual lewat layanan jastip, mulai dari produk kosmetik, perawatan tubuh, pakaian, tas, sepatu, makanan, minuman dan masih banyak lagi.

Caranya, jika Anda tengah pergi ke suatu tempat, Anda bisa membuka layanan jastip untuk produk-produk yang terkenal di tempat tersebut. Sebagai contoh, Anda sedang berlibur ke Korea Selatan, Anda bisa membuka jastip oleh-oleh khas negeri ginseng tersebut.

Cari barang tersebut dan foto. Unggah hasil foto di berbagai media sosial. Tawarkan layanan jastip kepada teman dan pengguna media sosial lainnya. Jangan lupa cantumkan nomor yang bisa dihubungi setiap saat untuk melakukan pemesanan, dan berikan harga yang bersaing.

2. Margin Keuntungan

Margin keuntungan jastip beragam, tergantung jenis barang yang dititipkan, biasanya untuk barang yang mahal seperti tas atau sepatu limited edition, keuntungannya cukup besar. Namun, kebanyakan jastip mematok keuntungan 10 sampai 20 persen dari harga (awal) barang.

3. Sistem yang Jelas

Jika ingin memulai usaha ini, Anda wajib memiliki sistem yang jelas. Dengan kata lain, tata cara pemesanan dan pembayaran barang, untuk mengurangi risiko hit and run. Anda harus mewajibkan calon pembeli membayar barang jastip terlebih dahulu, tujuannya untuk menghindari penipuan sekaligus mengonfirmasi pesanan.