Bagaimana cara membeli rumah untuk kaum millenaial agar terjangkau?
Dibandingkan menabung, kebanyakan kaum milenial lebih gemar menghabiskan uangnya untuk hangout, dari satu kafe ke kafe lainnya. Padahal, cara paling mudah untuk mengumpulkan uang muka adalah menabung setelah menerima gaji. Anda bisa memilih tabungan berjangka dengan fitur auto debet. Biasanya, tabungan berjangka memiliki waktu minimal 12 bulan dan maksimal 240 bulan. Setiap bulan, uang yang besarnya sudah ditentukan akan langsung ditarik secara otomatis dari rekening Anda di tanggal yang sudah ditetapkan.
Photo by Annie Spratt on Unsplash
Bagi pembeli pemula yang kemampuan finansialnya belum terlalu kuat, menabung untuk uang muka tentu bukan perkara mudah. Jangan berkecil hati, sekarang ini, ada banyak pengembang yang menawarkan cicilan uang muka. Misal, pengembang memberikan waktu selama 12 bulan bagi Anda untuk mencicil uang muka. Setelah melunasi uang muka, Anda dapat mengajukan kredit ke bank. Harga beli dengan uang muka yang dicicil memang lebih tinggi dibanding dengan tanpa cicilan uang muka. Jangan sampai Anda gagal menyelesaikan cicilan uang muka karena cicilan yang sudah dibayar tidak dapat dikembalikan (hangus).
Photo by Gláuber Sampaio on Unsplash
Aspek lain yang wajib Anda perhatikan sebelum membeli rumah adalah tenor kredit. Ada istilah, semakin panjang tenornya, jumlah (cicilan) yang harus dibayar per bulan semakin kecil. Tenor kredit ditentukan dari kestabilan penghasilan, masing-masing tenor, panjang maupun pendek memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Jika Anda memutuskan mengambil tenor panjang, Anda bisa mendapatkan uang muka yang minimal dan cicilan ringan, namun ada beban bunga yang harus Anda waspadai. Sementara tenor pendek memiliki keuntungan beban bunga yang lebih ringan. Selain bergantung pada penghasilan, tenor kredit juga dapat ditentukan dari lokasi bangunan, terutama di Jabodetabek yang nilainya terus meningkat.