Contact Us
Find Our Page
// Instagram
// Follow Us

Dear Parents, Ketahui Kebiasaan yang Dapat Memicu Diabetes pada Anak

Nadia Latief

Menjadi salah satu penyakit yang dapat diturunkan oleh faktor genetik, diabetes tidak boleh diremehkan begitu saja karena dampaknya terhadap kesehatan sangatlah besar. Apa aja, ya, yang perlu diperhatikan? Cari tahu di sini!

Photo source by Unsplash+ (Getty Images)
 
Saat ini, cukup banyak kasus diabetes yang terjadi pada anak di dunia, terutama diabetes tipe 2. Hal ini semakin menjadi perhatian dunia, termasuk di dalam negeri sendiri, lho. Faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit yang satu ini. Salah satu faktor kunci yang sering diabaikan adalah kebiasaan orang tua sehingga ikut berpengaruh kepada sang anak. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang dapat memicu risiko diabetes pada anak.
 

Photo by Unsplash+ (Thomas Franke)
 
1. Pola Makan yang Tidak Sehat
Tak sedikit orang tua yang sering menyediakan makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan karbohidrat sederhana yang umumnya terdapat di makanan cepat saji atau junk food, minuman manis, dan camilan olahan. Makanan-makanan ini dapat meningkatkan risiko diabetes pada anak. Kebiasaan ini seringkali membuat anak terbiasa dengan rasa manis dan makanan tidak sehat sejak dini.
 
Jika orang tua tidak mengedepankan konsumsi buah dan sayuran, anak cenderung tidak mendapatkan nutrisi penting yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Kekurangan serat dari sayuran dan buah dapat mempengaruhi kontrol gula darah.
 
2. Kurangnya Aktivitas Fisik
Orang tua yang tidak melibatkan anak dalam aktivitas fisik atau olahraga, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau bermain di luar, dapat mengurangi kesempatan anak untuk membakar kalori dan menjaga berat badan yang sehat. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan di mana aktivitas fisik tidak didorong atau diabaikan berisiko lebih tinggi untuk mengalami obesitas, yang merupakan faktor risiko utama diabetes. Jika orang tua menghabiskan waktu lebih banyak di depan layar daripada berolahraga, anak cenderung akan mengikuti apa yang orang tuanya lakukan.
 
 
3. Menjadi Contoh yang Buruk
Jika orang tua memberikan contoh buruk seperti pola makan yang tidak sehat, sering ngemil makanan tidak bergizi atau makan berlebihan, anak akan cenderung meniru perilaku ini. Anak belajar dari contoh yang diberikan oleh orang tua. Orang tua yang tidak memperhatikan kesehatan mereka sendiri dan tidak membahas pentingnya gaya hidup sehat kepada anak dapat menciptakan budaya di rumah yang mengabaikan kesehatan.
 
4. Tidak Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Anak harus rutin diperiksa kesehatannya dengan dokter spesialis anak untuk pemeriksaan kesehatan. Hal ini dilakukan agar mencegah orang tua tidak menyadari gejala awal diabetes hingga dapat mengakibatkan diagnosis yang terlambat. Deteksi dini sangat penting untuk mengelola dan mencegah diabetes. Hampir di setiap rumah sakit menyediakan dokter anak yang pastinya mengerti apa saja yang baik dikonsumsi untuk sang anak.
 

Photo by Unsplash+ (Josue Michel)
 
Dengan memperbaiki pola makan, mendorong aktivitas fisik, dan menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mengembangkan kebiasaan yang lebih sehat dan mengurangi risiko diabetes di masa depan. Yuk, perluas pengetahuan tentang pentingnya gaya hidup sehat juga menjadi kunci dalam membentuk generasi yang lebih sehat!

Related Posts

Editor's Choice

Most Reads

Follow us on Instagram!

Follow us 👉 @alinear.id for more interesting updates, promos, and vouchers coming up! ✨

Or, click the button below to join and request the 2024 Alinear Indonesia collaboration & partnership program for your business and promotions.⁠

*Terms & Conditions Applied.

Contact us Contact us
img