40 Tahun Poppy Dharsono berkarya melalui batik, lurik dan tenun.

Merayakan 40 tahun perjalanannya dalam dunia fesyen, Poppy Dharsono memamerkan rancangannya yang mengangkat kecantikan klasik yang mulia, warisan leluhur nenek moyang Bangsa Indonesia yang sakti, dan tak akan lekang oleh waktu. Mengusung tema Syahda Pusaka, Presiden APPMI dan Indonesia Fashion Week ini menghadirkan 99 busana yang tampil dalam bentuk batik, tenun, dan lurik. Semua karyanya itu dipersembahkan dengan elok dalam perayaan wujud syukur 40 tahun berkarya di atas panggung, sekaligus menjadi acara puncak Indonesia Fashion Week 2018.

"Syahda Pusaka itu menunjukkan heritage. Syahda itu sesuatu yang tinggi yang agung dan indah," jelas Poppy.

Pagelaran tersebut diawali dengan parade fesyen rancangan teman-teman dekat Poppy, di antaranya Musa, Sugeng Waskito, Harry Ibrahim, Ghea Panggabean, Itang Yunasz, Chossy Latu, Nilou, Rudy Chandra, Naniek Rachmat, Nita Senoaji, Misan Kopaka, Maya Suharnoko, Rudy Suharnoko, Sonny Muchlison, Juliet R, Aam Hamada, Ivan Gunawan, Coenrad, Samuel Wattimena, Ian Adrian, Corry Kastubi, Eno Makaluse, dan Datuk Reza.

Poppy Dharsono menampilkan sekitar 120 busana, termasuk busana para pengisi acara. Peragaan melibatkan 8 model senior yang tampil pada bagian awal dan akhir parade fesyen, diantaranya Danny Dahlan, Sarita, Okky Asokawati, Enny Soekamto, dan Chitra Yuliastuti.

Poppy merangkum semua kain Indonesia dalam peragaan terbesarnya kali ini. Dengan perbedaan yang justru menjadi warna warni harmonisasi dalam persatuan berBhineka Tunggal Ika, barisan rancangan Poppy Dharsono selalu ingin membawa keindahan klasik Nusantara yang diupayakan oleh usaha kerakyatan ke panggung dunia yang fashionable dan modern.