Never Too Lavish merupakan customizer lokal di lini custom jaket, tas, koper, sneakers, dan barang-barang lainnya.

Untuk Anda yang bosan dengan desain sneakers atau jaket Anda yang itu-itu saja, mungkin Anda harus mampir ke akun Instagram @nevertoolavish. Anda akan melihat sendiri betapa unik dan kreatifnya sneakers, jaket, dan barang-barang lainnya hasil ‘rombakan’ mereka. Never Too Lavish sendiri merupakan customizer lokal di lini custom jaket, tas, koper, sneakers, dan barang-barang lainnya.

Never Too Lavish berawal dari usaha menjual barang-barang bermerek. Memanfaatkan hubungan baik dengan sahabat yang suka travelling ke luar negeri melalui cara titip beli barang-barang branded yang tidak dijual di Indonesia. Mereka lalu menjual kembali barang-barang tersebut melalui Instagram.

Lambat laun, mulai ada permintaan customize barang. Namun proses customization di luar negeri memakan waktu cukup lama dan harga yang lebih mahal. Audi, salah satu pemilik Never Too Lavish lalu menemukan ide untuk memanfaatkan peluang ini dan akhirnya memutuskan bekerja sama dengan seorang seniman lokal Bernhard Suryaningrat.

Bernhard bertugas membuat hand painting di barang-barang milik customer. Bergabungnya Bernhard sebagai leading artist mengubah Never Too Lavish. Mereka tak lagi menjual barang-barang bermerek, dan mengubahnya menjadi bisnis custom barang-barang fashion branded.

Masih di ranah custom, Never Too Lavish merambah ke ranah yang lebih rumit. Mereka juga menawarkan jasa Decon-Recon (dekonstruksi dan rekonstruksi). Sesuai namanya, mereka mengganti material sebuah barang dengan material lain. Sebagian besar barang milik konsumen yang ingin dijadikan objek decon-recon adalah sepatu. Prosesnya, sepatu akan didekonstruksi atau dibedah. Lalu, material dari pabrik akan diganti dengan material tertentu sesuai permintaan customer.

Untuk jasa decon-recon, usaha customize yang bermarkas di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini memasang tarif antara Rp 10 – Rp 15 juta untuk material suede, kulit buaya, dan kulit ular. Sementara untuk material branded item, mereka mematok tarif sekitar Rp 15 – Rp 16 juta. Sedangkan untuk customer yang hanya menginginkan jasa hand painting, Never Too Lavish membanderolnya dengan tarif beragam, mulai dari Rp 1,5 juta – Rp 8,5 juta. Harga biasanya disesuaikan dengan ukuran gambar yang dibuat.

 
Photo Source: @nevertoolavish

Never Too Lavish semakin dikenal masyarakat luas berkat Presiden Joko Widodo. Sejak orang nomor satu di Indonesia itu memesan jaket mereka dan mengenakannya di berbagai kesempatan, omzet Never Too Lavish meningkat 100%. Jokowi mengenakan jaket denim bertemakan Indonesia untuk touring menggunakan motor chopper-nya ke Sukabumi,. Ada juga jaket hitam, merah dan kuning bertema Asian Games.

 

Top Photo Source: @nevertoolavish