Keuntungan dan kerugian menjadi cashless society.

Sumber foto: Pixabay

Teknologi yang terus berkembang menghasilkan banyak inovasi yang memudahkan hidup masyarakat, salah satunya transaksi non tunai yang bisa dilakukan melalui ponsel pintar. Sejalan dengan kampanye yang dilakukan oleh Bank Indonesia mengenai cashless society, hal ini tentu bukan hal baru bagi masyarakat di kota-kota besar.
 
Namun, setiap inovasi sudah pasti memiliki untung dan ruginya masing-masing. Dengan alasan praktis, tidak sedikit masyarakat yang lebih senang melakukan transaksi non tunai. Sayangnya, kemudahan tersebut juga lah yang pada akhirnya membuat masyarakat terjerumus ke dalam gaya hidup konsumtif.
 
Hanya dalam hitungan menit, masyarakat dapat menyelesaikan beragam transaksi, mulai dari membayar tagihan, membeli makanan dan minuman, belanja daring membayar transportasi, bahkan mengajukan pinjaman.
 
Di Indonesia sendiri, ada banyak penyedia layanan transaksi non tunai atau dompet digital seperti OVO, GoPay, Dana, LinkAja, dan lain sebagainya. Tak jarang, mereka pun berlomba-lomba memberikan banyak promosi menarik. Hal itu pula lah yang membuat masyarakat semakin tergiur untuk terus berbelanja.
 
Meski mudah, transaksi non tunai sangat bergantung pada jaringan internet dan daya ponsel. Jika jaringan tidak stabil atau daya ponsel melemah, Anda akan kesulitan melakukan transaksi menggunakan aplikasi dompet digital.
 
Anda juga harus waspada terhadap kejahatan siber yang mengintai entah karena tidak rutin mengganti kata sandi atau sering tersambung dengan jaringan internet publik atau WiFi. Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir dengan keamanan data di platform finansial digital sebab pihak penyedia layanan tersebut sudah pasti memiliki lingkungan dan sistem yang terjaga.
 
Sebagai pengguna, Anda juga wajib memperhatikan beberapa hal dasar guna menjaga keamanan transaksi non tunai seperti menghindari penggunaan angka ulang tahun atau angka berurutan yang mudah ditebak, mengganti kata sandi secara berkala, merahasiakan one time password (OTP) untuk memverifikasi transaksi dan tidak lupa mengecek saldo dan riwayat transaksi secara berkala. 

Terlepas dari itu semua, tak ada salahnya tetap menyediakan uang tunai untuk berjaga-jaga, karena tidak semua transaksi keuangan bisa dilakukan secara non tunai seperti membeli makanan atau minuman di kaki lima.