Contact Us
Find Our Page
// Instagram
// Follow Us

Mengubah Mental Health Menjadi #WorkLifeBalance Yang Baik & Produktif

Alinear Indonesia

Janganlah menganggap masalah kesehatan mental selalu saja membebani aktivitas pekerjaan maupun rutinitas Anda. Jadikan hal tersebut sebagai ‘Aset Bisnis’ Anda. Bagaimana caranya? Simak!

Photo source by Unsplash+ (Toa Heftiba)
 
Selama ini mungkin Anda merasa bahwa masalah kesehatan mental adalah masalah pribadi yang sangat luput dan sulit untuk disembuhkan. Namun, pada prinsipnya kesehatan mental bisa menjadi hal yang baik dan tidak selalu berujung dengan pada hal yang selalu buruk. Pada ulasan kali ini, seperti yang disadur dalam situs inc.com, apabila Anda adalah seorang Entrepreneur, Masalah Mental Health dapat menjadi ‘Aset Bisnis’ Anda, lho. Kok bisa? Cobalah ikuti beberapa poin-poin berikut ini!
 

Photo source by Unsplash+ (Curated Lifestyle)
 
1. Stres bisa menjadi lebih baik jika Anda memanfaatkannya
Nah, berita baiknya Stres itu bisa menjadi hal baik. Apabila Anda adalah wirausaha atau pengusaha, Anda dapat mamanfaatkan hal ini menjadi lebih produktif dan lebih baik. Stres positif, atau "eustress" dapat membantu Anda tetap fokus dan termotivasi saat menghadapi tantangan bisnis yang kritis seperti promosi investor atau peluncuran produk. Namun sebaliknya, stres kronis dapat dengan cepat berubah menjadi kelelahan dan menjadi stres yang negatif.
 
Kuncinya adalah belajar mengenali dan menyalurkan stres positif sambil mengurangi stres yang merugikan atau negatif. Tahukah Anda, beberapa dari mereka Para Pengusaha sering sekali memanfaatkan strategi ini, misalnya, merunutkan ulang tantangan maupun aktivitas rutin sebagai peluang dan mempraktikkan kesadaran yang lebih untuk mengubah stres negatif menjadi positif.
 
 
2. Kesehatan Usus dapat berubah dan menjadi ketahanan
"Anda adalah apa yang Anda makan" — berlaku untuk semua orang, terutama dalam hal fungsi otak dan kesehatan mental. Mikrobioma usus Anda—ekosistem beragam yang terdiri dari triliunan bakteri—hal ini secara langsung memengaruhi kesehatan pada mental Anda.
 
Usus menghasilkan sekitar 90 persen serotonin dan 50 persen dopamin yang mempengaruhi suasana hati Anda. Berdasarkan penelitian terbaru dari Nature Mental Health, diungkapkan bahwa individu dengan mikrobioma usus yang lebih sehat, akan lebih tangguh terhadap masalah stres. Meskipun belum ditemukan solusi yang tepat akurat, namun, cobalah untuk mengonsumsi makanan yang baik untuk pencernaan Anda seperti kimchi, yogurt, atau asinan kubis dan penuh nutrisi baik.
 

Photo source by Unsplash+ (Arthur Edelmans)
 
3. Latihan kekuatan menjadi efek pendorong permasalahan kesehatan mental
Pengusaha sering kali harus berhadapan dengan situasi yang penuh tekanan, sehingga secara umum akan menimbulkan rasa cemas. Sehubungan dengan hal tersebut, latihan kekuatan dan berolahraga adalah salah satu pengobatan dan menjadi alat yang ampuh.
 
Penelitian juga menunjukkan bahwa pelatihan ketahanan jangka panjang dapat mengurangi gejala kecemasan secara signifikan. Lakukanlah kegiatan olahraga sesuai kemampuan dengan peningkatan secara berkala.
 
 
4. Jangan mengonsumsi makanan olahan secara berlebihan (Junk Food)
Camilan manis, soda, dan makanan cepat saji pastinya menjadi pilihan praktis di tengah kesibukan. Pola makan yang banyak mengandung makanan olahan berlebih akan menimbulkan peningkatan risiko gejala depresi 20-50 persen, lho.
 
Nah, untuk memperbaiki kesehatan mental Anda, mulaikan untuk mengonsumsi makan sehat seperti: sayuran segar, protein rendah lemak, dan juga lemak sehat agar menjadi nutrisi baik untuk tubuh. Dengan begitu Anda akan merasakan peningkatan energi, lebih fokus, serta mempengaruhi kemampuan Anda untuk mengambil keputusan yang lebih baik. Perubahan kecil ini dalam pola makan Anda dapat menghasilkan perubahan besar dalam kesejahteraan hidup.
 

Photo source by Unsplash+ (Valeria Nikitina)
 
5. Gratitude (Rasa Syukur)
Bersyukur—salah satu praktik yang didukung secara ilmiah dapat meningkatkan dan memperbaiki kesehatan mental secara signifikan. Penelitian pun telah menunjukkan bahwa hal ini bagi individu yang memiliki rasa syukur, akan mengalami peningkatan kesejahteraan emosional. Nah, bagi Anda para pengusaha yang selalu berusaha untuk mencapai yang tujuan besar dalam misi berikutnya, luangkanlah waktu sejenak untuk merenung apa yang telah dicapai dan alihkan fokus dari tantangan yang memicu stres ke hasil positif. Praktik ini juga sangat berhubungan dengan interpersonal Anda.
 
Tindakan kecil seperti ucapan "Terima Kasih" kepada tim, keluarga, maupun mentor kerja dapat meningkatkan kolaborasi tim dan moral yang lebih baik. Selain itu, rasa syukur juga dapat membangun lingkungan kerja yang positif, meningkatkan kesejahteraan emosional, dan menciptakan budaya yang mendorong pertumbuhan baik pribadi maupun profesional.
 
Sebagai wirausaha, Anda pasti akan mengalami naik-turun dalam usaha maupun kehidupan. Itulah sebabnya strategi ini dan praktik lima poin di atas menjadi sangat krusial untuk dilakukan agar dapat menyeimbangkan perubahan kehidupan Anda menjadi lebih baik dan lebih produktif. Bagaimana menurut Anda? Yuk, praktikan sekarang!

Related Posts

Editor's Choice

Most Reads

Follow us on Instagram!

Follow us 👉 @alinear.id for more interesting updates, promos, and vouchers coming up! ✨

Or, click the button below to join and request the 2024 Alinear Indonesia collaboration & partnership program for your business and promotions.⁠

*Terms & Conditions Applied.

Contact us Contact us
img