Ini rahasia mengelola bisnis keluarga agar sukses.
Saat ini Anda mungkin menjadi salah satu orang yang sedang mengelola bisnis keluarga. Mengelola bisnis keluarga memberikan keuntungan bagi siapapun yang menjalankannya. Pasalnya, keuntungan yang diperoleh menjadi milik bersama. Namun, bukan berarti dalam mengelola bisnis keluarga tidak menemukan hambatan. Seringkali, masalahnya muncul ketika masing-masing individu yang terlibat mempunyai kepentingan sendiri. Nah, berikut terdapat kiat-kiat sukses untuk mengelola bisnis keluarga secara tepat sehingga dapat mengurangi risiko adanya masalah internal dengan keluarga.
1. Bedakan Kepentingan Pribadi dan Bisnis
Poin pertama ini sangat penting dilakukan, sebab masalah yang rentan terjadi dalam mengelola bisnis keluarga adalah bercampur aduknya kepentingan bisnis dan pribadi. Sebagai contoh, pemimpin perusahaan memberikan masukan kepada salah satu pekerja yang juga keluarganya sendiri terkait dengan kinerja. Maka, pekerja tersebut harus dapat menerima secara profesional dengan catatan pemimpin memberikan masukan secara objektif berdasarkan fakta bukan semata-mata berdasarkan pandangan atau perasaan pribadinya saja.
2. Komunikasi
Sebagai makhluk sosial, manusia butuh berkomunikasi untuk dapat berhubungan satu sama lain. Dalam hal ini, komunikasi dibutuhkan untuk bisa menyampaikan masukan terkait dengan jalannya usaha. Dengan begitu setiap kendala yang dialami saat berbisnis dapat terselesaikan. Agar tidak terkesan ‘mendominasi’, pemimpin bisa memilih membicarakan masalah selain di kantor, misal saat kumpul keluarga untuk menciptakan suasana yang lebih santai.
3. Peraturan
Peraturan dibuat agar setiap anggota keluarga yang terlibat di dalam sebuah bisnis bisa memahami apa tugas mereka, agar visi dan misi perusahaan bisa diwujudkan dengan maksimal. Meski bekerja dengan keluarga sendiri, peraturan wajib dibuat sebagai acuan sekaligus menghargai kinerja antar anggota keluarga yang terlibat. Sebagai contoh, jam operasional yang ditetapkan pukul 09.00, jika ada pekerja (anggota keluagra) yang terlambat maka wajib dikenakan sanksi. Hal ini membantu mereka untuk disiplin sekaligus bisa menghargai pekerja (keluarga) lain yang datang tepat waktu.