ID | EN

Jelajahi 5 Tempat Wisata Edukatif Sejarah di Surabaya

Kalau Anda gemar mengunjungi tempat yang memiliki nilai sejarah di Surabaya, tandanya beberapa tempat di bawah ini bisa menjadi referensi wisata seru!

Photo by Kristian Tandjung on Unsplash

 

Menyandang sebutan Kota Pahlawan, Kota Surabaya masih menyimpan banyak ruang eksplorasi bagi para pendatang. Tidak hanya pendatang, warga asli kota terbesar kedua di Indonesia ini pun tak jarang masih belum mengeksplorasi berbagai spot wisata yang anti-mainstream di Surabaya.

Layaknya setiap kota dengan berbagai kisah di balik pembentukannya, sejarah kota Surabaya juga masih melekat, bahkan terjaga dengan sempurna di berbagai sudut pilihan. Sudut-sudut yang menawarkan latar belakang sejarah Kota Surabaya ini kini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya, dan bisa dikunjungi sebagai alternatif hiburan kota metropolitan. Berikut lima wisata edukatif sarat sejarah yang ada di Surabaya:

1. Rumah H.O.S. Cokroaminoto


Sumber: https://bappedalitbang.surabaya.go.id

Salah satu destinasi bersejarah unik yang ada di Surabaya adalah rumah pejuang masa lampau, H.O.S. Cokroaminoto. Pada tanggal 27 November 2017, pemerintah Kota Surabaya menetapkan tempat ini sebagai museum.

Yang membuat rumah ini menyimpan banyak sejarah adalah fakta bahwa dulunya H.O.S. Cokroaminoto pernah berkediaman di rumah tersebut bersama keluarganya. Pintu rumah beliau selalu terbuka untuk menyambut tokoh pahlawan bersejarah dari berbagai latar belakang sebagai tempat berdialog. Beberapa nama yang pernah mampir adalah Alimin, Darsono, Tan Malaka, hingga Semaoen. Museum ini masih menyimpan sekitar 143 koleksi bekas peninggalan asli dari zaman H.O.S. Cokroaminoto pada saat mendiami rumahnya.

 
2. Tugu Pahlawan
 
 
Monumen Tugu Pahlawan merupakan monumen yang didirikan untuk mengenang jasa pahlawan dalam peristiwa 10 November 1945, yang sekarang diperingati sebagai Hari Pahlawan. Di tanggal tersebut, banyak pahlawan yang turut berperang gugur di Surabaya.
 
Monumen ini didirikan di tengah lapangan luas yang kini bisa dikunjungi siapa saja. Tugu Pahlawan memiliki ruangan di dalam bangunannya yang bisa dikunjungi oleh publik untuk mempelajari napak tilas hari Pahlawan yang bersejarah tersebut. Salah satu kisah yang dapat ditemui di dalam Tugu Pahlawan adalah perusakan bendera penjajah Belanda yang berhasil diturunkan. Dengan dirobeknya kain biru pada bendera Belanda, kain merah dan putihnya dinaikkan kembali sebagai tanda resistensi Indonesia terhadap pihak penjajah.
 
3. Gedung Bank Mandiri
 
Sumber: Instagram.com/SurabayaTempoDoeloe
 
Gedung Bank Mandiri berlokasi di di pojok jalan antara Jalan Pahlawan dan Jalan Kebun Rojo. Pada zaman penjajahan Hindia Belanda, gedung ini dibangun di tahun 1911 dan masih menggunakan nama Gedung NV Lindeteves. Gedung ini dulunya digunakan untuk memperbaiki kapal peran, dan kemudian digunakan sebagai gudang senjata selama penjajahan Jepang.
 
Ada suatu momen bersejarah yang menjadi daya tarik gedung ini. Gedung ini sempat digunakan sebagai kamar jenazah saat peristiwa 10 November 1945. Hingga kini, Gedung Bank Mandiri ini masih terus dibuka untuk umum dengan berbagai peninggalan arsitektur dari zaman penjajahan Belanda hingga Jepang.
 
4. Gedung Siola
 
 
Gedung Siola bisa dibilang merupakan salah satu ikon kota Surabaya. Berlokasi di Jalan Tunjungan yang juga sudah lama menjadi distrik bisnis. Gedung Siola ini dibangun oleh Robert Laidlaw pada tahun 1877. Laidlaw merupakan seorang pemilik perusahaan ritel besar Whiteaway Laidlaw & Co.
 
Berdasarkan nilai sejarahnya, gedung Siola sempat menjadi pusat para pahlawan bertahan melawan tentara sekutu. Ketika Indonesia meraih kemerdekaannya pada tahun 1945, gedung Siola kemudian berubah menjadi pusat perdagangan. Sempat lepas dari kepemilikan pemerintah daerah, tahun 2015 gedung ini kembali ke tangan Surabaya dan resmi menjadi Museum Surabaya yang kini menjadi salah satu daya tarik wisata kota tua Surabaya.
 
5. Hotel Majapahit
 
 
Tidak jauh dari Gedung Siola, sebuah gedung ikonik lainnya masih beroperasi hingga saat ini. Gedung ini berwujud Hotel Majapahit, yang sebelumnya dikenal sebagai Yamato Hoteru atau Hotel Yamato.
 
Masih berkaitan dengan peristiwa 10 November 1945, Hotel Majapahit menjadi saksi bisu perobekan bendera lawan Indonesia kala itu, membuat warna merah dan putih kembali berkibar.
 
Bangunan Hotel Majapahit masih khas arsitektur zaman kolonial, sehingga hotel ini juga menjadi daya tarik pilihan wisatawan untuk menginap di tempat bersejarah. Setiap sudutnya masih kental dengan detail ala bangunan kuno, membuat pengalaman menginap di hotel bintang lima menjadi lebih berkesan.
 
Lima tempat bersejarah pilihan di Kota Surabaya ini muncul sebagai angin segar di tengah wisata belanja kota metropolitan yang banyak dipengaruhi oleh ibukota Jakarta. Dengan inisiatif pemerintah kota Surabaya dalam mempromosikan wisata kota tua, kelima tempat ini pun kembali naik pamor, membuat semakin banyak orang mengetahui dan mengunjungi kembali berbagai sejarah lampau kota simbol perjuangan Indonesia ini. Kapan giliran kamu mengeksplor ke wisata sejarah di Surabaya?
Scroll To Top