Contact Us
Find Our Page
// Instagram
// Follow Us

Sejarah Lapangan Banteng yang Kini Lebih Instagrammable

Sejarah Taman Lapangan Banteng di Jakarta Pusat.

Photo source: Indovoice (Web)
 
Dari sekian banyak ruang terbuka di Jakarta, Lapangan Banteng mungkin jadi salah satu favorit warga Jakarta termasuk Anda. Revitalisasi Lapangan Banteng di tahun 2018 lalu membuat lapangan ini terlihat semakin menarik, tidak mengherankan jika banyak yang berkunjung untuk olahraga, piknik, berfoto-foto atau sekadar melihat air mancur menari.
 
Sebelum seperti sekarang, lapangan yang dahulu bernama Waterloopein ini merupakan hutan yang di dalamnya menjadi ‘rumah’ bagi banyak hewan liar termasuk banteng. Tentara yang sedang berlibur sengaja mengunjungi hutan ini untuk berburu.
 
Seiring berjalannya waktu, seorang taipan bernama Anthony Paviljoen membabat hutan ini. Setelah dibabat dan dijadikan tanah, namanya pun berganti menjadi Paviljoensveld (Lapangan Paviljoen) sesuai nama pemiliknya.
 

Photo by Rizki Oceano on Unsplash
 
Lapangan ini kemudian sempat beberapa kali pindah kepemilikan, dari Paviljoen ke Cornelis Chastelein, Justinus Vinck dan disewakan pada orang Tionghoa yang memanfaatkan sebagai ladang tebu dan tempat ternak (sapi dan kerbau).
 
Di masa kekuasaan Daendels, Lapangan Banteng dijadikan tempat latihan militer. Di zaman ini terdapat patung singa yang mengarah ke istana Daendels (Gedung Kemenkeu). Namun, pada zaman penjajahan Jepang, patung singa yang lebih mirip anjing jenis pudel tersebut dihancurkan. Terakhir, pasca kemerdekaan Indonesia, Presiden Republik Indonesia pertama, Soekarno menempatkan Tugu Pembebasan Irian Barat.
Di tahun 70-an, Lapangan Banteng sempat dijadikan terminal bis dalam kota dengan tujuan Cililitan, Blok M, dan Priok. 15 tahun berselang, terminal tersebut ditutup dan kembali menjadi taman.
 
Sekarang, taman yang dulunya jarang dilirik, menjadi tempat rekreasi yang menarik. Pagi, siang sore bahkan malam saat matahari kembali ke peraduan, berpose di setiap sudut Lapangan Banteng tetap terlihat keren. Pasalnya, selain arsitektur yang ciamik, kebersihan Lapangan Banteng saat ini sangat terjaga dengan banyaknya tempat sampah di sudut-sudut taman. Jadi, tidak ada alasan untuk membuang sampah sembarangan ya!

 

Related Posts

Editor's Choice

Most Reads

Follow us on Instagram!

Follow us 👉 @alinear.id for more interesting updates, promos, and vouchers coming up! ✨

Or, click the button below to join and request the 2024 Alinear Indonesia collaboration & partnership program for your business and promotions.⁠

*Terms & Conditions Applied.

Contact us Contact us
img