Retailer asal Amerika Serikat, Forever 21 menghadapi kebangkrutan.

Di era serba digital seperti sekarang ini, tidak sedikit ritel fesyen yang tumbang. Salah satunya yang diperkirakan akan tumbang sebentar lagi adalah Forever 21. Perusahaan ritel global yang memiliki lebih dari 800 gerai ini dikabarkan sedang mengajukan status bangkrut karena terlilit utang.

Dilaporkan Bloomberg, pemasukan Forever 21 mengalami penurunan, belum lagi status negosiasi dengan sejumlah investor untuk restrukturiasi masih terhenti, sehingga mempertimbangkan pengajuan pailit.

Retailer asal Amerika Serikat ini memang mau tidak mau gigit jari menghadapi pesatnya perkembangan situs-situs belanja online. Biaya sewa toko, biaya produksi, biaya karyawan, semuanya harus dikeluarkan setiap bulan, sementara konsumen yang datang dan berbelanja mengalami penurunan drastis.

Belum lagi strategi pemasaran yang dirasa kurang pas. Pasalnya, Forever 21 gagal menggaet generasi Z yang lebih tertarik membeli produk, baik aksesoris, pakaian, sepatu hingga produk kecantikan yang dipromosikan oleh influencer lewat berbagai media sosial seperti Instagram, Twitter bahkan Youtube.

Forever 21 tentu bukan satu-satunya retailer yang bersiap-siap menghadapi kebangkrutan akibat penjualan yang terus menerus merosot. Sejumlah retailer besar seperti Nine West, Topshop dan Payless juga mengajukan permohonan pailit yang sama. Meski demikian, Anda masih bisa menjumpai tiga gerai Forever 21 di Jakarta, yakni di Grand Indonesia, Lippo Mall Puri dan Mall Taman Anggrek.