Bagi Komunitas Food Truck Jakarta, meski bisnisnya hanya menggunakan mobil namun bukan berarti mereka asal-asalan dalam berjualan.
Apa yang Anda tahu tentang food truck? Bisnis kuliner menggunakan mobil yang telah sedemikian rupa untuk menarik pembeli? Ya, itu memang benar, tapi sebenarnya bisnis food truck tak hanya sebatas bisnis makanan menggunakan mobil yang unik, tapi juga menyangkut hal lainnya. Atas dasar pemahaman tersebut, lahir lah Komunitas Food Truck Jakarta.
Menurut komunitas ini, dalam bisnis food truck juga ada aturan untuk memberikan sapaan, seperti senyum kepada semua pembeli, mengucapkan kata terima kasih dan happy holiday.
Bagi Komunitas Food Truck Jakarta, meski bisnisnya hanya menggunakan mobil namun bukan berarti mereka asal-asalan dalam berjualan. Mereka tetap menerapkan aturan-aturan standar seperti memakai sepatu, tidak menggunakan minyak jelantah, tidak menggunakan gas melon 3 kg, namun menggunakan Bright gas, melengkapi diri dengan alat pemadam, P3K, listrik, dan lain sebagainya.
Meski tidak ada aturan tertulis tentang semua peraturan tersebut, namun semua anggota Komunitas Food Truck Jakarta menerapkan peraturan tersebut. Bagi mereka, aturan-aturan tersebut juga akan membuat bisnis food truck mereka bertahan. Tak hanya itu, bisnis food truck yang mereka jalankan pun harus memiliki lima izin, harus tetap membayar pajak, dan pengemudi food truck pun harus memiliki SIM.
Menurut komunitas ini, ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam menjalani bisnis food truck. Namun yang paling mendasar dan harus dipahami adalah bahwa bisnis ini tidak hanya menjual makanan, tapi juga menjual konsep. Selain itu, para pemilik bisnis food truck juga harus memiliki produk andalan dan harus jujur dengan produk yang dijual.
Komunitas Food Truck Jakarta (KFJ) sendiri sudah ada sejak tahun 2016. Dari yang semula hanya ada 10 food truck, kini sudah ada 30 food truck.
Top photo credit: Instagram @komunitas_foodtruck_jakarta