Contact Us
Find Our Page
// Instagram
// Follow Us

Doom Spending: Fenomena Pengeluaran di Masa Sulit

Nadia Latief
31 October 2024
797

Istilah doom spending yang umumnya dilakukan oleh kalangan muda, tengah menjadi prihatin di antara sulitnya kondisi ekonomi saat ini. Sebenarnya apa sih artinya doom spending? Yuk, cari tahu di sini!

Photo by Unsplash+ (Getty Images)
 
Doom spending adalah istilah yang muncul dalam konteks ekonomi dan perilaku konsumen, merujuk pada kecenderungan orang untuk berbelanja secara berlebihan sebagai respons terhadap ketidakpastian atau kecemasan yang dialami. Singkatnya, doom spending adalah perilaku berbelanja atau mengeluarkan uang secara impulsif.
 
 
Fenomena ini sering kali terjadi selama krisis, seperti pandemi, resesi ekonomi, atau situasi sosial yang menegangkan. Khususnya bagi generasi Milenial dan Gen Z, banyak pakar menilai mereka lah yang paling terjebak dalam doom spending ini.
 
Mengapa Milenial dan Gen Z Terjebak Doom Spending?
Generasi Milenial (lahir antara tahun 1981-1996) dan Gen Z (lahir tahun 1997-2012) tumbuh dalam situasi ekonomi yang tidak menentu. Millennial mengalami resesi pada tahun 2008 saat mereka memasuki dunia kerja, sedangkan Gen Z menghadapi dampak dari pandemi COVID-19. Ketidakpastian ini membuat mereka cenderung mencari cara untuk mendapatkan kebahagiaan sementara melalui belanja.
 
 
Pengaruh media sosial yang kerap diakses oleh Milenial dan Gen Z juga menjadi pemicu paparan gaya hidup glamor sehingga membuat mereka rela mengeluarkan budget untuk hal-hal yang sebenarnya tidak penting dan bukan untuk kebutuhan yang mendesak. Melainkan hanya untuk pengakuan sosial bahwa mereka juga ‘layak’ hidup glamor dan bisa mengikuti tren yang ada.
 
Mudahnya akses ke platform e-commerce dan aplikasi belanja online juga memungkinkan mereka untuk berbelanja kapan saja dan di mana saja. Kemudahan ini bisa membuat keputusan belanja menjadi impulsif dan tidak terencana. Milenial dan Gen Z sering kali menganggap bahwa belanja sebagai salah satu bentuk self-care. Dalam konteks kesehatan mental yang semakin penting, banyak yang merasa bahwa membeli barang-barang tertentu dapat memberikan perasaan bahagia dan mengurangi stres, meskipun bersifat sementara.
 
 
Apa Dampak Doom Spending untuk Milenial dan Gen Z?
Pertama, tentu saja masalah keuangan. Kebiasaan berbelanja yang tidak terencana seringkali menyebabkan masalah keuangan, termasuk hutang yang menumpuk. Hal ini dapat memperburuk stres yang dirasakan dan menciptakan siklus negatif. Kedua, kesehatan mental, karena meskipun belanja dapat memberikan kebahagiaan sementara, pada akhirnya doom spending dapat menyebabkan penyesalan atau stres ketika konsekuensi dari pengeluaran tersebut mulai terasa.
 
Dengan meningkatkan kesadaran tentang kebiasaan belanja dan mengadopsi pendekatan yang lebih bertanggung jawab, generasi muda dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih baik dan menemukan kebahagiaan dalam cara yang lebih berkelanjutan.

Most Reads

You might also Like!

Editor's Choice

Follow and Join us today!

Follow us 👉 @alinear.id for more interesting updates, promos, and vouchers coming up!⁠

Follow us on Instagram Follow us on Instagram

Click the button below to request our Digital Media Partnership and Affiliate Program 2025. Sign up today to register your business with us. Let's align and shine together with Alinear Indonesia! ✨⁠

Sign Up Sign Up

*Terms & Conditions Applied.

img