Cara baru menikmati film tanpa harus berkerumun.


Ini tentu bukan drive-in cinema pertama di Indonesia. Layar tancap yang bisa ditonton dari balik kemudi atau lebih populer dengan istilah drive-in cinema sempat ada di kawasan Ancol. Mengutip historia, drive-in cinema terbesar di Asia Tenggara dibangun oleh pengusaha (alm) Ciputra saat berusaha menyulap kawasan Ancol – yang awalnya rawa-rawa – menjadi pusat rekreasi baru bagi warga Jakarta dan sekitarnya.
 
Melibatkan 340 orang pekerja, drive-in cinema pertama di Jakarta dengan luas lima hektar atau dapat menampung 800 mobil dan layar raksasa yang bisa dinikmati dari jarak 200 meter dibuka untuk umum pada 11 Juli 1970. Sayangnya, masa jaya drive-in cinema berakhir di awal tahun 1990-an.
 
Sebagaimana usaha pemerintah untuk mengembalikan geliat perekonomian termasuk di industri hiburan secara bertahap, District 1 Meikarta Lippo Cikarang menyulap area parkirnya menjadi drive thru dine in.
 
Konsep yang diusung District 1 Meikarta sama dengan drive-in cinema, di mana pengunjung dapat menyaksikan tayangan dari balik kemudi sambil menikmati jajanan yang ditawarkan gerai-gerai di sekitarnya. Mulai dari tayangan seputar COVID-19 sampai pertandingan sepak bola, tanpa dikenakan biaya (parkir).
 
Kehadiran drive-in cinema milik Lippo Cikarang ini tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku di antaranya petugas akan memeriksa kapasitas mobil (50% dari kapasitas tempat duduk) sebelum masuk area parkir, memastikan pengunjung memakai masker, memberikan hand sanitizer, dan mengecek suhu tubuh. Meski tidak dikenakan biaya (parkir), pengunjung hanya diperbolehkan menikmati drive thru dine in selama 1,5 jam dan tetap menjaga jarak aman dengan mobil lainnya sekitar satu atau dua meter.