Pembangunan integrasi Stasiun MRT ASEAN dan Halte Transjakarta CSW sudah diresmikan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan pencanangan pembangunan integrasi antara Stasiun MRT ASEAN dan Halte Transjakarta CSW, pada Rabu (22/01) di Stasiun MRT ASEAN. Pencanangan ini juga dihadiri oleh Walikota Jakarta Selatan Marullah Matali, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William P. Sabandar, dan Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Agung Wicaksono.
Dalam sambutannya, Anies menyampaikan bahwa saat ini masyarakat kesulitan untuk berpindah di kedua moda transportasi publik ini. “Dengan adanya integrasi ini, maka diharapkan lebih banyak lagi warga Jakarta yang mau menggunakan kendaraan umum. Ini babak baru yang akan diteruskan di Jakarta agar semua kendaraan umum terintegrasi agar masyarakat mendapat kemudahan,” tutur Anies.
“Selain pengguna rutin, berpotensi juga penumpang baru, yaitu mereka yang dari kawasan Sudirman-MH Thamrin yang menuju Kebayoran lama bisa menggunakan MRT Jakarta lalu transit di sini menuju Halte CSW Transjakarta. Begitu juga dengan masyarakat dari kawasan Warung Buncit, Mampang, Tendean, dan Ciledug yang selama ini bukan pengguna MRT Jakarta karena jauh, sekarang bisa naik MRT Jakarta dari Halte CSW,” tambah Anies.
Pembangunan integrasi ini terdiri dari dua fase. Pertama, halte penghubung CSW yang terdiri dari lima lantai dengan fungsi sebagai halte, area retail, serta halte existing CSW. Kedua, jembatan, bangunan penghubung koridor 1, dan jembatan penghubung dengan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).
Saat ini, perkembangan pembangunan jembatan penghubung dari sisi MRT Jakarta sepanjang 145 meter sudah mencapai 66% dan direncanakan mulai beroperasi pada bulan April 2020 mendatang. Jembatan penghubung tersebut juga akan dilengkapi eskalator dan elevator agar dapat diakses semua kalangan masyarakat, termasuk penumpang prioritas seperti lansia, ibu hamil, disabilitas, dan ibu yang membawa anak.
“Ke depannya, jembatan penghubung ini akan berfungsi sebagai akses baru untuk keluar masuk di Stasiun MRT ASEAN dari sisi barat serta sebagai titik interkoneksi dengan Transjakarta koridor 13,” ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), William P. Sabandar.
Sementara itu, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Agung Wicaksono menyampaikan, prasarana yang rencananya akan diresmikan pada 16 Agustus 2020 itu akan berfungsi sebagai transit hub yang akan menghubungkan dua moda transportasi massal utama Jakarta, Transjakarta dan MRT Jakarta. “Fungsi utamanya adalah jembatan penghubung yang kami sebut sebagai “Cakra” yang akan menghubungkan MRT dan transjakarta,” ujar Agung.
Top Photo Credit: www.jakartamrt.co.id