Contact Us
Find Our Page
// Instagram
// Follow Us

Serba-Serbi 12 Tradisi Perayaan Imlek Yang Unik Untuk Diketahui

Alinear Indonesia

Tradisi Imlek memiliki makna dan filosofi yang mendalam dan unik. Yuk, cari tahu di sini apa arti tradisi Imlek yang unik ini?

Photo source by Unsplash+ (Getty Images)
 
Hari Raya Imlek merupakan salah satu hari raya penting di Indonesia. Biasanya menjelang Hari Raya Imlek, banyak ditemukan ornamen khas Imlek yang didominasi warna merah. Di Indonesia, tak jarang banyak petunjukan barongsai yang digelar di mall maupun tempat umum lainnya. Ternyata di balik perayaan Imlek, ada tradisi-tradisi unik yang menarik untuk diketahui. Ayo, scroll terus untuk cari tahu lebih banyak!
 
1. Membersihkan Rumah
 

Photo source by Unsplash+
 
Membersihkan dan membereskan rumah biasanya dilakukan satu hari sebelum menjelang perayaan Imlek. Hal ini diyakini bahwa dengan membersihkan rumah pada saat Imlek dapat membawa keberuntungan atau hoki di tahun tersebut.
 
2. Dekorasi Rumah
 

Photo source by Unsplash+
 
Mendekorasi rumah juga merupakan kegiatan yang dilakukan menjelang perayaan Imlek. Biasanya, pintu dan jendela dicat ulang dan ditempeli dengan kertas yang berisi kalimat atau kata-kata baik. Hal ini dipercaya sebagai simbol kesejahteraan, kekuatan dan untuk mendatangkan keberuntungan.
 
3. Serba Warna Merah
 
 
Ciri khas yang menonjol dalam setiap perayaan Imlek adalah penggunaan warna merah. Warna merah dipercaya dan juga melambangkan kekuatan, kesejahteraan dan membawa keberuntungan. Warna merah juga diyakini memiliki kemampuan untuk mengusir Nian. Nian adalah sejenis makhluk buas yang hidup di dasar laut atau gunung saat musim semi ataupun perayaan Imlek.
 
Nian dipercaya datang untuk mengganggu manusia, terutama anak-anak. Oleh karena itu, masyarakat Tionghoa biasanya mendekorasi rumah, mengenakan pakaian, dan memakai aksesori berwarna merah selama perayaan Imlek sebagai upaya untuk melindungi diri dari gangguan Nian.
 
4. Hidangan Khas Imlek
 

Photo source by Pinterest
 
Hari raya apapun kurang lengkap rasanya tanpa kehadiran hidangan khusus yang disajikan selama perayaan tersebut. Pada perayaan Imlek, kue keranjang dan jeruk menjadi hidangan yang tidak boleh terlewatkan.
 
Bagi masyarakat Tionghoa, hidangan yang disajikan selama perayaan Imlek biasanya terdiri dari minimal 12 jenis makanan yang merepresentasikan 12 shio. Selain mencerminkan shio, setiap hidangan juga memiliki makna khusus. Misalnya, ayam utuh melambangkan kemakmuran keluarga, mie panjang umur melambangkan umur yang panjang dengan cara menyantapnya tidak boleh dipotong, serta kue lapis legit yang mencerminkan rezeki yang berlapis-lapis.
 
5. Pantang Makan Bubur
 
 
Bubur menjadi hidangan yang dihindari untuk disajikan selama perayaan Imlek. Mengapa? Karena bubur dianggap sebagai simbol kemiskinan. Itu sebabnya, saat merayakan Imlek, umumnya masyarakat Tionghoa menyajikan berbagai macam hidangan khas untuk merayakan Imlek.
 
6. Dilarang Membalik Ikan Saat Memakannya
 

Photo source by Unsplash+
 
Di dalam tradisi Imlek, ternyata dilarang mengambil daging ikan pada bagian bawah, lho. Selain itu, masyarakat Tionghoa meyakini pentingnya menyisakan ikan yang telah dimakan untuk dinikmati keesokan harinya. Kebiasaan ini melambangkan dan dipercaya sebagai nilai surplus untuk tahun yang akan datang.
 
7. Petasan & Kembang Api
 

Photo by Peijia Li on Unsplash
 
Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, membakar petasan dan kembang api selama perayaan Imlek dianggap dapat mengusir nasib buruk dari tahun sebelumnya. Itu sebabnya, perayaan Imlek pasti dimeriahkan juga dengan kembang api.
 
8. Pagelaran Liong & Barongsai
 
 
Biasanya menjelang Imlek, pasi ada petunujukkan barongsai. Menurut tradisi dan kepercayaan masyarakat Tionghoa, pertunjukan liong dan barongsai dianggap sebagai simbol kebahagiaan dan kesenangan. Tarian naga dan singa ini dipercaya dapat membawa keberuntungan, lho.. Tidak hanya itu, petunjukan singa dan barongsai juga dipercaya berfungsi sebagai upaya untuk mengusir roh jahat yang berniat mengganggu.
 
9. Bagi-bagi Angpao
 

Photo source by Pinterest
 
Ini dia yang selalu ditunggu anak-anak: Tradisi bagi-bagi angpao. Tradisi ini dilakukan ketika masyarakat Tionghoa yang sudah berkeluarga berbagi rezeki kepada anak-anak. Tak hanya anak-anak, orang tua pun turut mendapatkan angpao dari anak-anaknya yang sudah dewasa atau menikah. Berbagi angpao diyakini dapat memperlancar rezeki di masa depan. Tradisi ini mengandung makna transfer energi dan kesejahteraan, yang diyakini dapat meningkatkan keberuntungan finansial di kemudian hari.
 
Dalam keyakinan Tionghoa, uang yang ditempatkan di dalam angpao yang dibagikan tidak boleh mengandung angka empat, karena angka empat dianggap membawa sial. Dalam bahasa Tionghoa, angka empat terdengar seperti kata “mati”. Jumlah uang yang diberikan juga tidak boleh ganjil, karena berkaitan dengan pemakaman.
 
10. Mengunjungi Keluarga
 

Photo source by Unsplash+
 
Perayaan Imlek biasanya menjadi waktu untuk mengunjungi keluarga dan kerabat. Masyarakat Tionghoa menggunakan momen silaturahmi ini untuk mempererat tali persaudaraan. Maka, tidaklah mengherankan saat menjelang Imlek, banyak warga Tionghoa yang berkumpul untuk merayakan bersama keluarga.
 
11. Tradisi Yu Sheng
 

Photo by Galen Crout on Unsplash
 
Tradisi makan Yu Sheng baru-baru ini menjadi populer di Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa tradisi ini dibawa oleh para nelayan dari Tiongkok Selatan yang bermigrasi ke Semenanjung Malaysia pada abad ke-19. Menurut tradisi ini, hidangan disajikan dalam satu piring Yu Sheng. Piring tersebut berisi berbagai makanan dingin, seperti irisan ikan salmon dengan wortel, kemudian diberi saus wijen, buah plum, dan bahan lainnya. Para anggota yang duduk di meja akan bersama-sama mengaduk hidangan tersebut dan mengangkatnya dengan sumpit setinggi-tingginya sambil mengucapkan “Lao Qi” atau “Lao Hei”. Doa yang disertai saat menyantap Yu Sheng bertujuan agar keluarga yang turut berpartisipasi mendapat rezeki yang lebih baik di tahun yang baru.
 
12. Sembahyang Leluhur
 
 
Tradisi unik lainnya dalam perayaan Imlek adalah melakukan sembahyang kepada leluhur yang telah meninggal dunia. Kegiatan ini dapat dilakukan di rumah selang satu hari menjelang tahun baru. Dalam prosesi ini, dupa dan lilin dinyalakan serta persembahan makanan seperti buah-buahan segar, kue, daging, dan minuman (biasanya teh dan arak) akan disajikan sebagai tanda penghormatan kepada leluhur.

Related Posts

Editor's Choice

Most Reads

Follow us on Instagram!

Follow us 👉 @alinear.id for more interesting updates, promos, and vouchers coming up! ✨

Or, click the button below to join and request the 2024 Alinear Indonesia collaboration & partnership program for your business and promotions.⁠

*Terms & Conditions Applied.

Contact us Contact us
img