Anda generasi milenial? Perhatikan hal ini, ya!
Menurut majalah Time, generasi milenial adalah mereka yang saat ini berusia antara 15 hingga 35 tahun. Tumbuh di era yang kaya akan informasi dan ‘melek’ teknologi, hal ini mempengaruhi pola pikir dan cara mereka berinteraksi. Perbedaan pendapat merupakan suatu hal yang wajar, namun terkadang tidak sedikit dari generasi ini melupakan bagaimana cara berkomunikasi secara baik dan benar dengan atasan.
Cerdas, berawawasan luas dan kaya akan skill tidaklah cukup apabila tidak disertai dengan attitude yang baik untuk menunjang performa kerja Anda. Nah, apabila Anda termasuk generasi milenial, ada beberapa etiket dalam dunia profesional yang wajib Anda ingat supaya karier Anda juga berjalan mulus. Simak artikel berikut ini!
1. Berbusana yang Tepat
Mengenakan busana yang tepat mulai dari menghadiri wawancara kerja hingga mengenakan busana ke kantor sangatlah penting. Walaupun suasana kerja dan kantor terlihat santai, bukan berarti Anda bisa mengenakan pakaian seperti celana pendek dan sandal jepit. Berbusanalah dengan rapi dan bersih. Tidak harus bermerek atau mahal, yang penting rapi.
Jika Anda tidak yakin busana apa yang hendak Anda kenakan untuk pergi ke kantor, perhatikanlah bagaimana cara berpakaian atasan maupun teman-teman sekantor Anda. Setidaknya hal ini akan membantu supaya Anda tidak saltum, alias salah kostum.
2. Komunikasi Dua Arah
Generasi milenial sangatlah beruntung hidup di era yang kaya akan informasi dan teknologi. Dari sini, Anda bisa mencari dan menggali berbagai macam informasi untuk turut berpartisipasi saat meeting bersama tim kerja. Namun, Anda juga harus mempersiapkan diri apabila pendapat Anda dikritisi oleh lawan bicara. Selain harus bertanggungjawab atas informasi yang diperoleh, Anda juga harus menyediakan alasan yang logis agar pendapat Anda dapat diterima oleh tim kerja sekantor maupun atasan.
Tetapi perlu diingat, di satu sisi, Anda juga harus siap dan mau mendengarkan kritik dan saran mengenai informasi yang Anda berikan. Akan lebih baik lagi bila Anda proaktif dan mau bertanya mengenai etika kerja untuk menghindari kesalahan yang tidak diinginkan. Jadi, usahakan selalu menciptakan komunikasi dua arah.
Photo source: http://youngcrazy.tv.
3. Tata Krama
Tata krama merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Terlebih lagi dalam dunia kerja profesional. Setidaknya, ada dua macam tata krama yang harus Anda terapkan di kantor, yaitu tata krama dasar maupun tata krama menulis. Tata krama dasar lebih mencermikan rasa hormat dan sopan pada atasan maupun rekan kerja, tanpa memerdulikan umur. Misalnya, gunakanlah selalu kata, “tolong”, apabila Anda membutuhkan pertolongan dan juga kata, “terimakasih”, saat teman dan atasan Anda memberikan pertolongan dan solusi.
Sedangkan untuk tata krama tertulis dalam dunia kerja, sebaiknya Anda menghindari bahasa informal dan penggunaan emoticon. Gunakanlah bahasa baku yang baik dan peletakan tanda baca yang benar. Karena dari situlah salah satu profesionalisme Anda dinilai orang lain. Tidak mau kan Anda disepelekan hanya karena Anda tidak tahu tata krama? Itu sebabnya, jagalah tata krama Anda terhadap sesama.
4. Bertanggung Jawab
Tanggung jawab melingkupi banyak hal. Dalam dunia kerja, tanggung jawab yang dimaksud lebih menitikberatkan pada ketepatan waktu. Ya, seseorang akan dinilai dan dilihat lebih bertanggung jawab bila dia dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan deadline yang telah ditentukan, serta masuk kantor tepat pada waktunya.
Dengan menunjukkan rasa tanggung jawab, maka Anda akan dipandang sebagai seseorang yang dapat diandalkan oleh perusahaan. Jadi, jangan heran apabila bos Anda memberikan pekerjaan yang ‘lebih’ pada Anda. Itu tandanya dia percaya akan kinerja Anda dan siap-siap saja Anda mendapatkan promosi jabatan. Promosi jabatan berarti kenaikan gaji.
5. Memahami Bahwa Perjalanan Karier Membutuhkan Proses
Siapa sih yang tidak memiliki keinginan untuk mencapai suatu target ataupun impiannya terjadi saat itu juga? Tentunya semua orang menginginkannya. Terlebih lagi keinginan mencapai target dan impian tersebut berhubungan dengan karier. Memang benar, waktu adalah uang. Tetapi perlu diingat kembali, bahwa segala sesuatu harus dipersiapkan lebih baik dan matang agar Anda dapat melangkah dengan mantap. Jangan sampai Anda mengambil keputusan secara impulsif.
Misalnya, Anda seringkali berpindah kerja, padahal Anda baru saja bekerja beberapa bulan pada perusahaan tempat di mana Anda bekerja sekarang. Hati-hati, hal ini akan menjadi penilaian setiap perusahaan yang akan meng-hire Anda. Jangan sampai Anda dicap sebagai ‘si kutu loncat’. Tentunya hal ini akan merugikan Anda dong. Sayang kan? Oleh karena itu, sebelum Anda memutuskan untuk pindah kerja, pikirkanlah terlebih dahulu untung ruginya jika Anda resign dari tempat kerja sekarang. Keputusan yang matang pastinya akan membuahkan hasil yang baik juga.