5 band indie Indonesia terbaik.

Bosan dengan musik-musik kekinian yang sering diputar di mana-mana? Kini saatnya Anda mencoba mendengarkan musik-musik indie karya anak bangsa. Jangan salah! Musisi-musisi indie di Indonesia tak kalah kok dengan musisi-musisi top dunia. Berikut lima musisi indie Indonesia yang harus ada di playlist Anda.

1. Efek Rumah Kaca
Band yang mulai dikenal sejak tahun 2007 ini lebih mengusung genre rok. Mendengarkan lagu-lagu Efek Rumah Kaca, Anda hanya akan menemukan sedikit lagu bertemakan asmara. Band indie Indonesia ini lebih banyak membahas masalah-masalah kehidupan dalam lagu-lagunya.


Photo Source: @sebelahmata_erk

Salah satu album Efek Rumah Kaca, Sinestesia menceritakan tentang penyakit langka bernama retinitis pigmentosa yang diderita sang bassist. Penyakit ini merupakan degenerasi retina mata yang menyebabkan penderitanya tidak dapat melihat saat cahaya redup.

Instagram: @sebelahmata_erk

2. Danilla
Darah penyanyi sudah melekat pada sosok penyanyi indie berusia 29 tahun ini. Sang Ibunda, Ika Ratih Poespa, juga seorang penyanyi di era 80-an. Dalam aksi panggungnya, Danilla sering memegang rokok yang semakin menambah ciri khasnya. Hingga saat ini, ia telah mengeluarkan dua album, Telisik (2014) dan Lintasan Waktu (2017).

Album pertama mendapatkan sambutan luar biasa dari penikmat musik tanah air. Karya dan aksi panggungnya yang berbeda seolah menjadi oase bagi dunia musik Indonesia, terutama musisi perempuan. Lagu-lagu Danilla yang cukup populer adalah Besdistraksi, Buaian, Senja diambang Pilu, dan Lintasan Waktu. Ia tak punya pakem dalam bermusik, ia berkarya sesuai dengan keinginannya. Mungkin itu yang membuat lirik-liriknya mempunyai makna yang sangat dalam.

Instagram: @danillariyadi

3. Silampukau
Band folk beranggotakan Kharis Junandharu dan Eki Tresnowening ini berasal dari Surabaya. Maka tak heran jika lagu-lagunya lebih banyak membahas tentang kota pahlawan itu. Liriknya yang sendu namun kritis membahas masalah sosial terutama yang terjadi di Surabaya. Dengarkan saja lagunya yang berjudul Si Pelanggan. Lirik lagu tersebut menggambarkan sebuah tempat bekas prostitusi di Surabaya. Ada juga lagu yang mengisahkan wajah Surabaya yang semakin dipenuhi gedung tinggi, dikemas secara cerdas dalam lagu Bola Raya. Melihat langsung aksi panggung Silampukau sangat seru. Senda gurau keduanya saling bersahutan tatkala rehat sejenak.


Photo Source: @silampukau 

Instagram: @silampukau

4. White Shoes and The Couples Company
Bicara soal band indie lokal, belum lengkap jika belum membahas White Shoes and The Couples Company. Band beranggotakan Aprilia Apsari, Ricky Virgana, John Navid, Yusmario Farabi, Aprimela Prawidiyanti, dan Saleh ini mempunyai musikalitas yang unik dengan gaya khas tahun 70-an dan vokal orisinal yang tetap bernuansa mendayu. Lirik lagu White Shoes and The Couples Company juga menggunakan bahasa jadul, seperti lagu berjudul Kisah Dari Selatan Jakarta. Lagu-lagu mereka yang khas sering dijadikan sebagai soundtrack film-film indie lokal seperti Galih & Ratna serta Janji Joni.

Instagram: @wsatcc


Photo Source: @wsatcc

5. Barasuara
Barasuara menyuguhkan musik yang cenderung keras namun dengan lirik yang sarat makna dan kaya bahasa. Sebagian besar lagu-lagunya ditulis oleh Iga Massardi, sang vokalis sekaligus gitaris, yang juga merupakan putra dari penyair kawakan Yudhistira ANM Massardi. Mungkin Barasuara bisa menjadi cara lain untuk menikmati musikalisasi puisi yang cenderung didominasi musik-musik akustik. Lihat saja lagu-lagu mereka seperti Sendu Melagu, Menunggang Badai, dan Mengunci Ingatan. Belum lama ini, Barasuara mengeluarkan album studio kedua mereka bertajuk Pikiran dan Perjalanan.

Instagram: @barasuara


Photo Source: @barasuara