Pergi ke Kota Tua belum lengkap kalau tidak melakukan 5 hal berikut.
Kota Tua sebagai landmark Jakarta memang menjadi tempat rekomendasi yang harus dikunjungi para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan banyaknya situs-situs bersejarah di sana serta titik-titik wisata menarik lainnya, di bawah ini adalah 7 cara menikmati Kota Tua:
- Keliling Kawasan dengan Sepeda Ontel
Sepeda ontel yang terkenal sebagai kendaraan zaman Belanda akan banyak Anda temui di kawasan Kota Tua. Penyewaan sepeda ini juga tersedia di beberapa sudut kawasan seperti di dekat alun-alun kawasan Kota Tua. Anda diizinkan untuk berkeliling kawasan selama kurang lebih 30 menit. Disarankan untuk menyewa sepeda ontel di pagi atau sore hari karena cuaca yang lebih mendukung.
- Hunting Foto Bangunan Tua
Kawasan Kota Tua memang merepresentasikan suasana masa penjajahan Belanda di masa lampau. Contohnya Toko Merah yang terdahulu menjadi rumah Gubernur Jendral VOC atau Museum Fatahillah yang dahulunya adalah gedung balai kota dan pengadilan. Bagi Anda pecinta fotografi pastinya tidak akan sangat tertarik mengabadikan bangunan-bangunan tersebut karena gaya arsitekturnya yang tinggi.
- Mengunjungi Museum-Museum Bersejarah
Seusai masa penjajahan, Kota Tua memang lebih dikenal sebagai kawasan museum. Contohnya Museum Wayang, Museum Bank Indonesia, Museum Fatahillah, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Bank Mandiri, dan Museum Bahari. Dijamin pengetahuan Anda tentang sejarah Jakarta akan bertambah seketika setelah mengunjungi museum-museum tersebut.
- Mencicipi Kuliner Khas Jakarta
Tidak lengkap rasanya jika berwisata tidak ditemani kudapan khas, bukan? Tenang saja, di sekitar area Kota Tua tersebar begitu banyak makanan khas Jakarta mulai dari hidangan ala gerobak hingga fine dining seperti Café Batavia yang terkenal akan hidangan khas Batavia terdahulu.
- Mengunjungi Rumah-Rumah Peribadatan Kuno
|Kota Tua terkenal dengan kawasan yang harmonis dengan berbagai etnis yang berdiam di sana. Saat Anda mengunjungi Kota Tua jangan lupa untuk mengunjungi berbagai rumah-rumah peribadatan kuno seperti Gereja Sion (Gereja peninggalan bangsa Portugis), Masjid tertua di Jakarta (Masjid Al Anshor), kompleks Klenteng Arya Marga atau Nan Jing Miao. Di tempat-tempat peribadatan ini Anda akan mendapatkan begitiu banyak informasi mengenai peradaban masyarakat Jakarta kala masa penjajahan yang memeluk berbagai etnis dan agama namun tetap dapat hidup berdampingan.