Tips melangsungkan resepsi pernikahan tanpa harus mengeluarkan terlalu banyak uang.

Mengatur keuangan merupakan tahap paling krusial dan penting saat Anda merencanakan pesta pernikahan. Bila tidak dialokasikan dengan baik, jangan kaget jika uang Anda akan terkuras habis. Publisher dan COO Weddingku Reza Paramita mengatakan, pernikahan itu sebenarnya murah. Yang membuat mahal adalah gengsi dan gaya hidup. Rasanya tak wajar jika keuangan sampai bangkrut hanya gara-gara pernikahan.

Menurut Reza Paramita, Anggaran untuk pernikahan itu bisa murah, jika Anda tak masalah dengan konsep pernikahan basic. Karena yang terpenting dari pernikahan itu adalah dua menjadi satu, serta sah menurut agama dan pemerintah. Jika hanya mengutamakan kedua hal itu bujetnya tak lebih dari Rp 1 juta. Namun, jika sampai mengeluarkan banyak sekali uang, itu karena lifestyle, itulah sebabnya dinamakan ‘pesta’  pernikahan.

Sependapat dengan Reza, perencana finansial dan Co-Founder Zap Finance Prita H. Ghozie mengatakan, gaya hidup lah yang paling berpengaruh dalam suatu pesta pernikahan. Karena menuruti gaya hidup, pernikahan yang seharusnya simpel, malah jadi ruwet. Mulai dari melakukan sesi pre wedding, wedding, bahkan acara setelah pernikahan pun ada. Sehingga menelan biaya yang sangat banyak.

Jika Anda tetap ingin menggelar pesta pernikahan, masih ada cara agar tak bikin kantong bolong. Ini dia tips-nya.

1. Buat Pilihan
Prita menyarankan, Anda harus membuat pilihan sebelum merencanakan pesta pernikahan. Adapun pilihan ini dibuat jika kondisi keuangan Anda belum bisa mencukupi semua kebutuhan pernikahan, terutama untuk acara adat. Ada budaya adat tertentu yang rangkaiannya banyak sekali, namun sulit juga untuk meninggalkan salah satu atau beberapa rangkaian.

Kalau terjebak dalam situasi ini, Anda mempunyai dua pilihan. Jujur terbuka kepada keluarga dan calon mertua bahwa anggaran Anda belum mencukupi, atau tunda pernikahan hingga uangnya dapat mencukupi.

2. Buat Prioritas
Reza mengatakan, satu pesta pernikahan biasanya membutuhkan 30 vendor. Kebutuhan vendor yang banyak akan membuat pengeluaran semakin banyak bila Anda tidak memprioritaskannya. 30 vendor itu biasanya mencakup vendor dekorasi, fotografi, katering, dan sebagainya. Prioritaskan dari yang paling penting menurut Anda dan pasangan, apakah baju, katering, atau yang lainnya.

Prita mengatakan, bila salah satu vendor memang sangat Anda prioritaskan dan pengeluarannya sangat banyak, maka kurangi anggaran untuk vendor lain sebagai konsekuensinya. Sebagai contoh, jika Anda memprioritaskan katering, sebagai gantinya, Anda bisa memilih dekorasi yang simpel atau meniadakan sesi foto pre wedding.

3. Alokasikan Dana
Cara ini bisa dilakukan saat Anda mengenali pendapatan, dengan menemukan jenis penghasilan, seperti harian, mingguan, atau bulanan. Setelah itu baru tentukan berapa persen pengalokasian dana dari gaji untuk pernikahan, saran Reza.

Prita menyarankan, Anda bisa menyisihkan 10 - 20% dari dana yang Anda miliki untuk pesta pernikahan. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan metode value-base budgeting, di mana Anda bisa menyisihkan 50% penghasilan Anda untuk pesta. Namun, Anda perlu mengorbankan gaya hidup Anda sampai dana pesta pernikahan terpenuhi.

 

Photo Source: pixabay.com/stocksnap