Komunitas 1001 Buku didirikan karena prihatin akan terbatasnya akses sebagian besar anak Indonesia terhadap buku berkualitas.
Terbentuk sejak Mei 2002 di Jakarta, Komunitas 1001 Buku didirikan karena prihatin akan terbatasnya akses sebagian besar anak Indonesia terhadap buku berkualitas. Upik Djalins, Ida Sitompul dan Santi Soekanto adalah tiga perempuan hebat di balik berdirinya komunitas ini. 1001 Buku membuka akses untuk anak-anak Indonesia mendapatkan bacaan berkualitas melalui berbagai kegiatan.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan komunitas ini antara lain mengumpulkan buku-buku dari masyarakat lalu menyortirnya dengan memilih bacaan yang sesuai untuk anak-anak dan dewasa serta yang masih layak baca. Kemudian, 1001 Buku akan mendistribusikan buku-buku tersebut ke berbagai daerah di Indonesia.
Hingga saat ini setidaknya ada 950 taman baca di seluruh Indonesia, di mana mayoritas berada di Pulau Jawa. Dalam setahun, komunitas ini bisa 10 kali melakukan pengiriman buku dengan total belasan ribu buku yang dikirim.
Selama 17 tahun perjalanannya, komunitas ini sudah mengalami banyak hal. Meski tak mendapatkan upah, para anggota 1001 Buku konsisten bertahan demi mempertahankan minat baca anak Indonesia. Banyak juga dukungan dari taman baca yang meminta untuk tidak berhenti. Komunitas ini juga berharap ke depannya 1001 Buku bisa merangkul komunitas literasi lainnya untuk ikut menjaga serta mengawal literasi Indonesia menjadi lebih baik.
Website: http://1001buku.org
Instagram: @1001buku