Contact Us
Find Our Page
// Instagram
// Follow Us

10 Hotel Di Indonesia Peninggalan Kolonial Belanda Yang Masih Eksis

Rachelle Kandou

Menginap di hotel yang sudah eskis dari zaman kedudukan Belanda di Indonesia, tentunya memiliki pengalaman dan kesan tersendiri. Yuk, simak ulasan berikut ini!

Photo by Simon Peter on Unsplash
 
Hotel merupakan tempat penginapan yang selalu dicari bagi mereka yang hendak bepergian maupun staycation. Kali ini Alinear Indonesia akan membagikan 10 hotel di Indonesia peninggalan Belanda yang masih eksis hingga sekarang. Mau tahu apa saja?
 
1. Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta
 

Photo source: Hotel Kempinski (Instagram)
 
Hotel ini yang terletak di Bundaran HI ini adalah hotel bintang lima pertama di Indonesia. Bahkan pada zamannya, hotel ini menjadi satu-satunya hotel berstandar internasional se-Asia Tenggara. Hotel ini diambil alih oleh Indonesia pada zaman pemerintahan Soekarno dari penjajahan Jepang. Kemudian namanya diganti menjadi Hotel Indonesia. Soekarno sering mengadakan makan malam di sini. Bahkan Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy pernah menginjakan kakinya ke hotel ini, lho. Hingga saat ini hotel ini masih berdiri dengan megah dan menjadi salah satu hotel favorit para travelers.
 
2. The Hermitage Hotel, Jakarta
 

Photo source: The Hermitage (Instagram)
 
Sebelum dijadikan hotel, tempat ini merupakan gedung pusat telekomunikasi Hindia Belanda. Baru pada saat kemerdekaan, gedung ini direbut oleh pemeritah Indonesia. Gedung ini juga sempat digunakan beberapa kali sebagai kantor pemerintahan dan institusi pendidikan. Pada tahun 2014 silam gedung ini menjadi hotel yang berada di bawah naungan Grace Leo Associates Paris dan diberi nama The Hermitage.
 
3. Hotel Salak The Heritage, Bogor
 

Photo source: Hotel Salak The Heritage (Instagram)
 
Hotel ini sudah menjadi tempat beristirahatnya para meneer (tuan) dan mevrow (nyonya) Belanda dari tahun 1856. Sebelumnya hotel ini bernama Bellevue Dibbets Hotel. Hotel ini juga sempat dijadikan markas militer saat kedudukan Jepang di Indonesia. Lalu pada tahun 1948 hotel ini direbut kembali oleh Indonesia dan diganti namanya menjadi Hotel Salak hingga saat ini. Colonial Floor merupakan bagian gedung dari hotel yang dipertahankan keasliannya. Jika Anda ingin merasakan bagaimana para tuan dan nyonya Belanda menikmati suasana penginapan di hotel ini, Anda bisa mencoba kamarnya yang berada pada bagian Colonial Floor.
 
4. Hotel Prama Grand Pranger
 

Photo source: Hotel Prama Grand Pranger (Instagram)
 
Sebelumnya hotel ini bernama Hotel Grand Preanger. Hotel ini sudah berdiri sejak 1897. Bahkan Charlie Chaplin, aktor terkenal film bisu Hollywood ini pernah singgah sebentar di sini saat mengunjungi Bandung tahun 1932. Selain itu, Amelia Earhart, pilot pertama perempuan yang mengelilingi dunia ini sempat mampir ke Bandung untuk mengurus pesawatnya, dan sempat menginap di hotel ini. Wow! Uniknya, bagi Anda yang menginap di hotel ini bisa menikmati tur jalan-jalan keliling Bandung dengan menggunakan mobil vintage Chevrolet Impala keluaran tahun 1962. Seru banget! Tidak sampai di sana, di hotel ini Anda juga dapat menikmati museum yang memiliki koleksi dan memorabilia tempo dulu mengenai sejarah dan para tamu penting yang pernah datang ke tempat ini. Itu semua dapat Anda lihat dengan gratis.
 
5. Hotel Savoy Homann Bidakara, Bandung
 

Photo source: Hotel Savoy Homann (Instagram)
 
Hotel ini letaknya tidak jauh dari Hotel Prama Grand Preanger dan Gedung KAA. Termasuk hotel yang sangat mewah dan menjadi tempat berkumpulnya para kaum elit zaman dulu. Pada saat Konferensi KAA pertama diadakan, hotel ini juga menjadi tempat menginapnya para pejabat negara dari seluruh Asia dan Afrika. Beberapa diantaranya adalah Jawarlal Nehru (Perdana Mentri India) dan Zhou Enlai (Perdana Mentri Cina), Soekarno sendiri sebagai tuan rumah konferensi KAA, dan masih banyak lagi.
 
6. Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta
 

Photo source: Hotel Ambarrukmo (Instagram)
 
Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota budaya dan juga pariwisata. Di kota ini terdapat hotel yang sudah ada sejak zaman Belanda, apalagi kalau bukan Hotel Ambarukmo Palace. Hotel ini sudah ada sejak Sultan Hamengku Buwono V lho! Berarti sudah lama sekali. Bahkan Hotel Ambarukmo sempat menjadi tempat kediaman Sultan Jogja setelah wafatnya Sultan Hamengku Buwono VII.
 
Di tahun 1966, Presiden Soekarno meresmikan hotel ini sebagai hotel bintang empat pertama di Yogyakarta. Bagian area pendoponya masih dipertahankan hingga saat ini dan dijadikan sebagai cagar budaya. Di sini juga Anda dapat menikmati mural karya Harijadi yang sudah ada sejak 30 tahun lalu
 
7. Hotel Majapahit, Surabaya
 

Photo source: Hotel Majapahit (Instagram)
 
Hotel ini dibangun pada tahun 1916. Sebelum dinamakan Hotel Majapahit, dahulu hotel ini dinamakan Hotel Oranje. Kemudian ketika Jepeang masuk ke Indonesia, hotel ini berganti nama menjadi Hotel Yamato. Di hotel inilah terjadi peristiwa penyobekan bendera Belanda menjadi merah putih. Peristiwa inilah akhirnya dikenal sebahai Hari Pahlawan Nasional yang diperingati setiap tanggal 10 November.
 
Selain itu, tempat ini juga dikenal dengan interiornya yang mewah dan lekat dengan gaya interior klasik kolonial. Yang membedakan hotel ini dengan hotel lainnya adalah adanya taman hijau yang rindang yang terdapat di bagian tengah hotel. Cocok untuk dijadikan latar belakang menarik bagi Anda yang ingin berswafoto. Hotel ini bisa menjadi pilihan akomodasi berlibur Anda saat mengunjungi Surabaya.
 
8. Hotel Horrison Arcadia, Surabaya
 

Photo source: Hotel Horrison Arcadia (Instagram)
 
Sebelum dijadikan hotel, bangunan ini merupakan kantor perusahaan gula zaman Hindia Belanda. Sekarang gedung ini dijadikan sebagai hotel dan juga salah satu bangunan cagar budaya yang dilindungi. Yang paling menarik dari gedung ini adalah bagian depannya yang memiliki keindahan gaya arsitektur Eropa yang kental dan masih asli dari tahun 1916. Bagi Anda yang tertarik untuk menginap di sini dapat mengunjunginya di Jalan Rajawali, Surabaya.

9. Hotel Niagara, Lawang
 

Photo source: Hotel Niagara (Web)
 
Hotel terdapat di jalan utama menuju Kota Malang. Bangunan antik ini merupakan gedung yang memiliki 5 lantai yang didominasi oleh warna oranye sehingga snagat mudah dikenali. Walaupun terkenal berhantu, gedung ini dahulu merupakan villa milik keluarga Belanda. Ternyata gedung ini juga sempat menjadi gedung tertinggi se-Asia di zamannya lho! Bagaimana? Tertarik untuk menginap di sini?

10. Hotel KHAS Ombilin Heritage, Sawahlunto
 

Photo source: KHAS Ombilin (Instagram)
 
Beralih ke daratan Sumatra, tepatnya di Sawahlunto, Sumatra Barat. Hotel ini memiliki nilai sejarah yang tidak kalah menariknya. Saat Indonesia masih dikuasai oleh Belanda, Sawahlunto merupakan pusat tambang batu bara. Memiliki bagian depan yang otentik seperti bangunan tua pada umumnya di Sawahlunto. Jika Anda sedang bepergian ke daerah ini, jangan lupa mampir ke Hotel Ombilin, ya.

Related Posts

Editor's Choice

Most Reads

Follow us on Instagram!

Follow us 👉 @alinear.id for more interesting updates, promos, and vouchers coming up! ✨

Or, click the button below to join and request the 2024 Alinear Indonesia collaboration & partnership program for your business and promotions.⁠

*Terms & Conditions Applied.

Contact us Contact us
img