Penyebab Tutupnya Seluruh Gerai 7-Eleven Tutup
Per 30 Juni 2017 lalu, sudah tidak ada lagi gerai 7-Eleven (Sevel) di seluruh Indonesia. Bahkan banyak gerai yang sudah tutup sejak beberapa bulan sebelumnya. Sebelumnya, pihak Sevel berencana melapor kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait rencana akuisisi. Namun entah mengapa rencana itu batal dilaksanakan. Dan tiba-tiba muncul kabar ditutupnya seluruh gerai 7-Eleven di seluruh Indonesia.
Beberapa analisa yang muncul mengatakan bahwa salah satu penyebab kebangkrutan 7-Eleven adalah adanya larangan menjual minuman beralkohol pada toko tertentu. Sedangkan penjualan minuman beralkohol menjadi salah satu penopang pemasukan toko yang sempat berjaya di Indonesia beberapa tahun lalu.
Pihak dari 7-Eleven mengatakan, penutupan seluruh gerai tersebut terjadi lantaran adanya keterbatasan sumber daya yang dimiliki perseroan untuk menunjang kegiatan operasional. Hal ini terjadi setelah dibatalkannya akuisisi oleh PT Chaeroen Phokphand.
Namun, banyak pakar keuangan yang menilai bangkrutnya Sevel dikarenakan terlalu agresif di awal masuk pasar Indonesia. Hal ini terlihat dari menjamurnya gerai 7-Eleven di berbagai kawasan di ibukota. Sayangnya, ekspansi bisnis yang besar justru tak membuat pangsa pasar ikut meningkat. Di sisi lain, kurangnya antisipasi dalam menghadapi persaingan bisnis ritel juga turut menjadi penyebab Sevel ‘gulung tikar’. Bagaimana menurut Anda?